Fathul Education

Ilmu Pengetahuan, Informasi Terkini, tips and triks

Jurnal Transaksi Akuntansi Bendahara Desa

Halo sobat education, ketemu lagi yaa 😊 

kalau boleh tau ya, kalian tau akuntansi? kalau belum tau kalian bisa lihat di postingan sebelumnya ya, bisa klik link ini 👉 Ruang Lingkup Akuntansi Lengkap

tapi kali ini agak beda sobat education, karena kali ini ana akan membagikan ke kalian yang masih bingung mengenai bagaimana sih jurnal akuntansi pemerintah itu, terutama perbendaharaan desa.

oke sobat education, simak dan pahami contoh jurnal-jurnalnya ya...


jangan lupa saling berbagi, karena berbagi itu indah sobat

Jurnal Transaksi Akuntansi Bendahara Desa - Jurnal bendahara desa merupakan proses pencatatan transaksi-transaksi penerimaan ataupun pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah desa.

PEMBIAYAAN, PIUTANG, HUTANG, DAN DANA CADANGAN

Haloooo sobat education, ketemu lagi ya kita 😊

oke kali ini ada pembahasan penting lagi nih yang mau kami bagikan kepada temen2 edukasi semua, jadi bagi kalian yang masih bingung mengenai materi sekolah atau perkuliahan kalian, tenang saja !!!
karena kami akan membagikan materi-materi yang mungkin membuat kalian bingung disaat dosen menjelaskan.

tanpa pikir panjang lagi, simak ulasan materi mengenei Pembiayaan, Piutang, Hutang, dan Dana Cadangan Berikut ini ya

Pembiayaan, Piutang, Hutang, dan Dana Cadangan



PEMBIAYAAN

Penegrtian Pembiayaan

Istilah pembiayaan pada dasarnya berarti Saya Percaya, Saya Percaya (Saya percaya atau saya percaya). Dengan demikian pengertian pembiayaan adalah:
  • Penyerahan nilai ekonomi saat ini untuk percaya dengan harapan mendapatkan kembali ekonomi yang sama di masa depan.
  • Suatu tindakan berdasarkan perjanjian dalam perjanjian ada layanan dan remunerasi (prestasi dan kontra-prestasi), yang keduanya dipisahkan oleh waktu.
  • Pembiayaan adalah hak, dengan hak seseorang dapat menggunakannya untuk tujuan tertentu, dalam batas waktu tertentu dan untuk pertimbangan tertentu.


Tujuan Pembiayaan

Tujuan utama pemberian pinjaman keuangan meliputi:
  •  Mencari untung (profitabilitas) yaitu dengan tujuan memperoleh hasil pembiayaan yang disalurkan dalam bentuk laba yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari bisnis yang dikelola oleh pelanggan.
  • Keselamatan atau security, adalah keamanan dari pencapaian atau fasilitas yang disediakan harus benar-benar dijamin sehingga tujuan profitabilitas dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang signifikan.
  • Membantu bisnis pelanggan, yaitu membantu pelanggan bisnis yang membutuhkan dana, baik dana investasi atau dalam bentuk pembiayaan.
  • Membantu pemerintah, yaitu semakin banyak dana yang disalurkan oleh bank, semakin banyak pembangunan akan meningkat di berbagai sektor.
Unsur Pembiayaan

Unsur-unsur dalam pembiayaan meliputi (Ali, 2008: 46):
  • Terdapat dua pihak, yaitu penyedia pembiayaan dan penerima pembiayaan.
  • Trust, yaitu keyakinan pemberi pinjaman bahwa penerima pinjaman akan mengembalikan pinjaman yang diterima sesuai dengan periode dan persyaratan yang disepakati oleh kedua belah pihak.
  • Perjanjian, yang merupakan kesepakatan antara penyedia pembiayaan dan penerima pembiayaan
  •  Periode yang merupakan masa pelunasan/pengembalian pinjaman yang disepakati.
  • Risiko, yaitu adanya tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan risiko kredit macet (non-performing loan).
  • Reward, merupakan keunggulan dibandingkan pemberian pinjaman, layanan yang biasa kita kenal sebagai bagi hasil atau margin.

Jenis-Jenis Pembiayaan

Secara umum, jenis pembiayaan dapat dilihat dari berbagai aspek, termasuk (Kasmir, 2002: 99-101):

Jenis Pembiayaan Dilihat dari Aspek Pengguna
  • Pembiayaan Investasi adalah pembiayaan yang biasanya digunakan untuk ekspansi bisnis atau membangun proyek / pabrik atau untuk tujuan rehabilitasi.
  • Pembiayaan Modal Kerja adalah pembiayaan yang biasanya digunakan untuk tujuan meningkatkan produksi secara operasional.
       Jenis Pembiayaan Dilihat dari Tujuan

  • Pembiayaan Konsumtif, bertujuan untuk memperoleh barang atau kebutuhan lain guna memenuhi keputusan konsumsi.
  • Pembiayaan Produktif, bertujuan untuk memungkinkan penerima pembiayaan untuk mencapai tujuannya.
  • Trade Financing, digunakan untuk tujuan perdagangan, biasanya  untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari penjualan barang dagangan.
       Jenis Pembiayaan Dilihat dari Jangka Waktu
  • Short Term (Pembiayaan Jangka Pendek), yaitu bentuk pembiayaan dengan jangka waktu maksimum 1 (satu) tahun.
  • Intermediate Term (Pembiayaan Jangka Waktu Menengah)  adalah bentuk pembiayaan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun hingga tiga tahun.
  • Long Term (Pembiayaan Jangka Panjang) yaitu suatu bentuk pembiayaan dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun.
  • Demand Loan atau Call Loan adalah bentuk pembiayaan yang dapat diminta kapan saja.
       Jenis Pembiayaan Dilihat dari Sisi Jaminan
  • Guaranteed Financing, yaitu pembiayaan yang diberikan dengan jaminan, jaminan dapat berupa barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.
  • Pembiayaan Tanpa Jaminan, yaitu pembiayaan yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Pembiayaan ini diberikan dengan melihat prospek bisnis dan karakter serta loyalitas atau nama baik calon peminjam sejauh ini.
PIUTANG

Dalam arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap pihak lain yang berupa uang, barang atau jasa yang dijual secara kredit. Piutang dalam akuntansi lebih sempit pengertiannya yaitu untuk menunjukkan tuntutan pada pihak luar perusahaan yang diharapkan akan diselesaikan dengan penerimaan sejumlah uang tunai.

Ciri-ciri Piutang
  • Adanya Nilai Jatuh Tempo                                                                                                       Nilai jatuh tempo yaitu istilah yang menjelaskan penjumlahan dari nilai transaksi utama lalu ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada tanggal jatuh tempo.
  • Adanya Tanggal Jatuh Tempo                                                                                                    Ciri piutang yang kedua adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo dapat diketahui dari lamanya atau umur piutang.
  •    Adanya Bunga yang Berlaku                                                                                              Piutang dapat terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan transaksi secara kredit dan hal ini menimbulkan bunga.

Jenis-jenis Piutang

  •   Piutang Usaha (Account Receivable)                                                                                 Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30-60 hari. Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan.
  • Wesel Tagih (Notes Receivable)                                                                                             Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60-90 hari atau lebih lama serta mewajibkan pihak yang berutang untuk membayar bunga.
  • Piutang Lain-Lain (Other Receivable)                                                                                 Piutang lain-lain mencakup selain piutang dagang. Contohnya piutang bunga, piutang gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak.
HUTANG

Pengertian Hutang

Hutang merupakan seluruh kewajiban keuangan dari suatu perusahaan pada pihak lainnya yang belum terpenuhi. Namun di sisi lain, hutang juga bisa dianggap sebagai sumber dana atau modal sebuah perusahaan yang diperoleh dari pihak kreditor atau oleh pihak pemberi hutang.
Sedangkan dari kacamata akuntansi, hutang sendiri merupakan suatu pengorbanan ekonomis untuk masa depan dalam bentuk penyerahan jasa, aktiva sebagai bagian dari transaksi atau kesepakatan di masa lalu antara kedua belah pihak.

Manfaat Hutang dalam Akuntansi

Beberapa kegunaan hutang yang biasa digunakan oleh masyarakat misalnya hutang untuk pembelian barang dengan nilai jangka panjang, seperti properti, tanah, emas, dan masih banyak lagi.
Nilai barang-barang tersebut akan cenderung tetap sehingga tidak perlu merasa ragu untuk mengambil hutang demi membeli barang tersebut.
Kedua, untuk modal wirausaha yang sesuai dengan minat dan bakat, karena berhutang untuk modal usaha tentunya agak berisiko jika Anda sendiri tidak yakin hasil dari wirausaha Anda akan membuahkan keuntungan yang nantinya sebagian akan digunakan untuk membayar hutang.

Baca Juga : Ruang Lingkup Akuntansi Lengkap

Jenis-jenis Hutang

  •   Hutang Jangka Pendek                                                                                                                   Sesuai namanya, hutang ini termasuk dalam kategori hutang yang harus sesegera mungkin dibayarkan karena jangka waktu yang diberikan hanya sedikit.                                                     Biasanya untuk hutang jangka pendek ini memiliki batas waktu satu tahun dari tanggal neraca. Pelunasannya ini bisa dilakukan melalui aktiva lancar, yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.     Hutang jangka pendek ini biasa disebut juga sebagai hutang lancar, beberapa contoh hutang jangka pendek ini antara lain : hutang dagang, hutang wesel, hutang biaya dan taksiran hutang pajak.
  • Huang Jangka Menengah                                                                                                                 Hutang jangka menengah adalah jenis hutang pertengahan antara jenis hutang pendek dan panjang dari segi jangka waktu perjanjian atau kesepakatan hutang.
  • Hutang Jangka Panjang                                                                                                                   Sesuai dengan namanya, hutang jangka panjang ini memiliki jangka waktu perjanjian atau kesepakatan yang paling lama yaitu diatas 10 tahun.                                                                     Biasanya hutang jangka panjang ini akan dibayarkan secara periodik hingga dinyatakan lunas dalam kurun waktu yang telah disepakati. Meski dibayarkan sudah ditentukan perperiodik, biasanya jumlah yang dibayarkan sudah termasuk dengan bunga dan utang pokok.
Sesungguhnya Hutang itu adalah janji, dan janji itu harus ditepati
DANA CADANGAN

Keterbatasan-keterbatasan dalam keuangan daerah pasca-otonomi daerah membuka ruang bagi pembuatan diskresi oleh Pemda terkait pembiayaan program yang membutuhkan dana relatif besar. Selain itu, faktor periode anggaran yang “terlalu singkat”, yakni satu tahun fiskal (1 Januari – 31 Desember) menimbulkan persoalan atas kesinambungan fiskal (fiscal sustainability) daerah.

Implikasi dari kondisi tersebut adalah diberikannya kewenangan kepada Pemda untuk membentuk dana cadangan. Secara eksplisit, pasal 122 PP No. 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pasal 63 Permendagri No. 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan bahwa Pemerintah Daerah dapat membentuk Dana Cadangan.

Tujuan Pembentukan Dana Cadangan

Dana Cadangan dibentuk untuk mendanai program/kegiatan yang direncanakan dan memerlukan anggaran yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran. Artinya, pembentukan dana cadangan dikarenakan alasan “ketidakcukupan” (besaran) anggaran semata, bukan substansi program/kegiatan.

Sumber Pendanaan Dana Cadangan

Pembentukan Dana Cadangan Daerah bersumber dari kontribusi tahunan penerimaan APBD, kecuali dari Dana Alokasi Khusus, Pinjaman Daerah dan Dana Darurat yang berasal dari Pemerintah. Dengan demikian, pemenuhannya bersumber dari Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak.

Pengelolaan Dana Cadangan

Dana cadangan haruslah dikelola dengan baik, sehingga selama masa “penumpukkan” sampai saat dinilai cukup untuk digunakan dapat lebih produktif. Dalam hal ini, kebijakan harus diarahkan pada upaya memberdayakan “idle money” dalam bentuk dana cadangan.
Batasan tegas untuk pengelolaan dana cadangan ini adalah bahwa dana tersebut tidak boleh digunakan untuk tujuan selain yang telah ditetapkan dalam Perda tentang Pembentukan Dana Cadangan. Pengertian dari kata “digunakan” adalah dijadikan sebagai input (masukan) untuk aktifitas di SKPD/SKPKD Pemda.
Jika dana cadangan belum digunakan maka dapat “diberdayakan” untuk memperoleh hasil (return) berupa bunga atau dividen. Misalnya, diinvestasikan dalam bentuk deposito, SBI, atau SUN. Namun, hasil yang diperoleh haruslah dimasukkan ke dalam rekening dana cadangan sebagai penambah dana cadangan tersebut.

Pelaksanaan Program dan Kegiatan yang Dibiayai dengan Dana Cadangan
Program/kegiatan yang didanai dari dana cadangan pada prinsipnya diperlakukan sama dengan program/kegiatan lainnya. Proses perencanaannya dimulai dengan mencantumkan nama program/kegiatan dalam rencana kerja (Renja) dan RKA SKPD, lalu dicantumkan dalam PPAS dan RAPBD, dan akhirnya ditetapkan dalam Perda APBD.

Setelah Perda APBD ditetapkan, maka SKPD membuat DPA dan Anggaran Kas SKPD yang memuat rencana pelaksanaan dan pencairan dana untuk program/kegiatan yang nantinya akan didanai dari APBD. Namun, SKPD tidak perlu mencantum sumber pendanaannya dari dana cadangan.



Jangan Tunjukkan Sisi Baikmu, Tapi Tunjukkan Sisi Burukmu dan Lihat siapa Yang Bertahan


oke sobat semua, sampai sini dulu ya pembahasan kali ini. sampai berjumpa di blog berikutnya :)

Contoh Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Full Costing

Hallo sobat education 😊 

Sudah lama tak jumpa yaaa, hehe. kangen nih sama kalian semua!

etts, tapi kali ini Fathul Education bakal membagikan sesuatu yang bermanfaat nan seru ni 😊
Jadi, untuk postingan kali ini, kita akan membahas bagaimana Perhitungan Harga Pokok Proses Menggunakan Metode Full Costing. 

So, ga perlu lama-lama, langsung disimak aja yaaa 😉




CONTOH PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES METODE FULL COSTING


2.1              Pofil Usaha
Cilok Sangkareang ini merupakan usaha yang berdiri sepuluh tahun lalu atau tepatnya tahun 2009. Usaha cilok ini di rintis oleh Pak Gusti Bagus Dedi bserta istrinya Yuyun. Awal mulanya mereka mendirikan usaha ini karena pada waktu itu beliau terlilit utang. Maka dari itu, mereka memulai usahanya dengan bermodalkan yang tidak seberapa, dimulai dari satu rombong cilok dan berjualan di pinggir jalan.
            Waktu pertama kali mendirikan usaha cilok ini, banyak pembeli dan peminatnya, karena waktu itu hanya mereka sendiri yang memiliki usaha cilok di kawasan itu atau di Jl. Pelita I, Mataram Barat, Selaparang, 83126. Bermula dari modal yang tidak seberapa, sekarang sudah memiliki tiga orang pegawai yang di upah dalam hitungan harian. dan sekarang Cilok Sangkareang ini sudah banyak dikenal oleh orang karena rasa dan kualitas ciloknya yang khas.
            Untuk proses produksinya sendiri, cilok sngkareang ini menggunakan jasa penggilingan di Kebon Roek. Dan nantinya mereka akan mengambil adonan ataupun daging yang sudah digiling tersebut untuk diolah menjadi cilok. Untuk pembuatan ciloknya sendiri, sudah ada orang lain yang membuatnya jadi barang jadi kemudian dikirim ke bagian penjualan Cilok Sangkareang.
            Dengan usaha ciloknya ini, pak Bagus beserta istrinya bisa terlepas dari hutang, dan bersyukur usahanya ini bisa berjalan hingga sekarang. Selain itu beliau juga sudah mampu membuat lapangan  usaha dengan mempekerjakan beberapa orang karyawan.


Mendapatkan uang seperti menggali dengan jarum. Menghabiskan uang seperti air meresap ke pasir.

 Biaya-biaya Variabel dan Tetap

2.2.1                Biaya Bahan Baku (dalam harian)

Jenis Bahan Baku
Kuantitas
Harga/unit
Biaya Total
Tepung
4 kg
Rp 37.000
Rp 148.000
Daging Ayam
2 kg
Rp 38.000
Rp 76.000
Daging Sapi
1 kg
Rp 130.000
Rp 130.000
Total Biaya Bahan Baku
Rp 354.000






Biaya Bahan Penolong (dalam harian)

Jenis Bahan Penolong
Kuantitas
Harga/unit
Biaya Total
Minyak Goreng
2 Liter
Rp 15.000
Rp 30.000
Cabai
3 kg
Rp 30.000
Rp 90.000
Saos
2 botol 630ml
Rp 25.000
Rp 50.000
Kecap
1 botol
Rp 14.000
Rp 14.000
Bawang putih
1 kg
Rp 40.000
Rp 40.000
Bawang goreng
1 pcs
Rp 10.000
Rp 10.000
Penyedap rasa
1 pcs
Rp 5.000
Rp 5.000
Total Biaya Bahan Penolong
Rp 239.000


                       




              Biaya Peralatan

Jenis Peralatan
Kuantitas
Harga/unit
Biaya Total
Gerobak
1 unit
Rp 2.800.000
Rp 2.800.000
Panci
1 unit
Rp 170.000
Rp 170.000
Sendok Besar
1 unit
Rp 45.000
Rp 45.000
Plastik
1 pcs
Rp 11.000
Rp 11.000
Tusuk Cilok
1 pcs
Rp 8.000
Rp 8.000
Kompor
1 unit
Rp 350.000
Rp 350.000
Total Biaya Peralatan
Rp 3.388.000
            






            Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jenis TKL
Jumlah
Upah/hari
Total Biaya
Penggiling
1 orang
Rp 52.000
Rp 52.000
Pembuat cilok
1 orang
Rp 150.000
Rp 150.000
Penjual
3 orang
Rp 40.000
Rp 120.000
Total Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp 322.000
            
           Biaya Bahan Bakar


Jenis
Jumlah
Per minggu
Total Biaya
Gas LPJ 3 kg
1 unit
Rp 18.000
Rp 18.000
Total Biaya Bahan Bakar
Rp 18.000

          Biaya Overhead Pabrik Variabel 
                       
Jenis BOP
Total Biaya
Biaya bahan penolong
Rp 239.000
Plastik
Rp 11.000
Tusuk Cilok
Rp 8.000
Gas LPJ 3 kg
Rp 18.000
Total BOP Variabel
Rp 268.000
                                                
        Biaya Overhead Pabrik Tetap
                        Rincian Biaya penyusutan peralatan :
·         Gerobak
Untuk gerobaknya sendiri, dibeli pada tahun 2012 dengan harga perolehan Rp 2.800.000 dengan taksiran umur ekonomis 10 tahun.
-          Harga perolehan Rp 2.800.000
-          Umur Ekonomis 10 Tahun
-          Waktu Pakai 7 Tahun
Biaya Penyusutan = Rp 2.800.000/10 = Rp 280.000/tahun
Berarti Biaya Penyusutan Rp 280.000 x 7 = Rp 1.960.000
·         Kompor
Untuk kompornya sendiri, dibeli di awal tahun 2018 dengan harga perolehan Rp 350.000 dengan taksiran waktu pakai 5 tahun.
-          Harga Perolehan Rp 350.000
-          Umut Ekonomis 5 Tahun
-          Waktu pakai 2 tahun
Biaya penyusutan = Rp 350.000/5 = Rp 70.000/tahun
Berarti biaya penyusutan Rp 70.000 x 2 = Rp 140.000
·         Panci
Dan untk panci pak Bagus dan Bu Yuyun mengganti panci lama dengan panci yang baru pada awal bulan Mei lalu dengan harga perolehan Rp 170.000 dngan taksiran umur ekonomis 5 tahun.
-          Harga perolehan Rp 170.000
-          Umur Ekonomis 5 Tahun
-          Waktu Pakai 7 bulan.
Biaya Penyusutan = Rp 170.000/5 = Rp 34.000/tahun
Biaya penyusutan perbulan = Rp 34.000/12 = Rp 2.834
Biaya penyusutan = Rp 2.834 x 7 = Rp 19.833
·         Sendok Besar
Untuk sendoknya sendiri, pak Bagus membelinya bersamaan dengan panci sebelumnya dengan harga RP 45.000, dengan taksiran umur ekonomis 2 Tahun.
-          Biaya perolehan Rp 45.000
-          Umur Ekonomis 2 Tahun
-          Waktu pakai 7 Bulan
Biaya penyusutan = Rp 45.000/2 = Rp 22.500/tahun
Biaya penyusutan perbulan = Rp 22.500/12 = Rp 1.875
Biaya penyusutan = Rp 1.875 x 7 = Rp 13.125
Jenis BOP Tetap
Total Biaya
Gerobak
Rp 1.960.000
Kompor
Rp 140.000
Panci
Rp 19.833
Sendok besar
Rp 13.125
Total BOP Tetap
Rp 2.132.958
                       


   Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode Full Costing
            Laporan HPP berdasarkan metode Full Costing
            Biaya Bahan Baku                                                      Rp    354.000
            Biaya Tenaga Kerja Langsung                                    Rp    322.000
            Biaya Bahan Penolong                                                Rp    239.000
            Biaya Overhead Pabrik Variabel                                Rp    268.000
            Total Biaya Produksi Variabel                                    Rp 1.183.000
            Biaya Overhead Pabrik Tetap                                     Rp 2.132.948
            Harga Pokok Produksi                                             Rp 3.315.948 
           
Jadi, perhitungan hara pokok produksi mengguanakan metode full costing pada usaha cilok sangkareang ini adalah Rp 3.315.948, dengan asumsi UMKM tersebut dapat menghasilkan 6.000 butir cilok tiap harinya, sehingga harga pokok produksinya yaitu 3.315.948/6000 = Rp 553/butir cilok.

 Uang adalah hamba yang baik, namun ia adalah tuan yang buruk.

           


OKE sahabat semuanya, sampai disini dulu ya pembahasan kali ini. 

Sampai bertemu di pembahasan selanjutnya 😊 

Back To Top