Ilmu Pengetahuan, Informasi Terkini, tips and triks

Ruang Lingkup Akuntansi Lengkap

Halo sahabat education, kita berjumpa lagi dan selamat untuk kalian yang sudah mulai merasakan bagaimana rasanya bangku perkuliahan dan menjadi mahasiswa baru.
Biasanya ketika kita baru masuk pasti yang akan dibahas oleh dosen ialah perkenalan ataupun pengantar Mata Kuliah yang kalian ambil. Tapi tidak jarang, ada dosen yang langsung memberikan tugas.
Ok tapi jangan khawatir karena kalian terutama yang mengambil jurusan Akuntansi, sebab kali ini kita akan membahas mengenai Ruang Lingkup Akuntansi. Ok langsung saja disimak ya.




Ruang Lingkup Akuntansi - Tanpa kita sadari, kita semua menggunakan akuntansi dalam berbagai cara. Misalnya, ketika merencanakan pengeluaran uang saku yang kita terima dari orang tua, kita menggunakan perhitungan untuk memperkirakan apakah uang saku satu tersebut cukup untuk pengeluaran kita selama periode tertentu. Begitu juga ketika Anda akan memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke jenjang selanjutnya, Anda akan mempertimbangkan biaya yang akan Anda keluarkan untuk SPP, buku dan pengeluaran lainnya dengan mempertimbangkan pula manfaat apa yang akan Anda peroleh dengan peningkatan pendidikan tersebut.

Apa sebenarnya manfaat dari pengetahuan mengenai akuntansi?



Standar Akuntansi Keuangan

Saat ini, hanya dua standar akuntansi yang banyak dijadikan referensi atau diadopsi di dunia, yaitu International Financial Reporting Standards (IFRS) dan United States Generally Accepted Accounting Principles (US-GAAP). IFRS disusun oleh International Accounting Standard Board (IASB) sedangkan US-GAAP disusun oleh Financial Accounting Standard Board (FASB). Perkembangan terakhir menunjukkan keinginan untuk menyusun satu standar akuntansi yang berkualitas secara internasional semakin menguat. Banyak negara melakukan adopsi penuh IFRS untuk dijadikan standar lokal yang berlaku di negaranya. Saat ini sedang terjadi proses penyesuaian antara IFRS dan US-GAAP sehingga semakin sedikit perbedaan antara keduanya.

Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia terdiri atas empat standar, sering disebut 4 Pilar Standar Akuntansi yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah), dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Masing-masing standar memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda baik dari sisi entitas, perlakuan akuntansi dan cara penggunaannya.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) digunakan untuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik yaitu entitas terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia (yang menggunakan dana masyarakat seperti asuransi, perbaankan, dan dana pensiun). Standar ini mengadopsi IFRS mengingat Indonesia, melalui IAI, telah menetapkan untuk melakukan adopsi penuh IFRS mulai tahun 2012. Adopsi penuh IFRS bukan berarti Indonesia tidak memiliki standar sendiri dan menggunakan secara langsung IFRS. Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetap melakukan proses penerjemahaan IFRS ke dalam bahasa Indonesia. Selain diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, DSAK juga melakukan analisis apakah IFRS dapat diterapkan di Indonesia dan sesuai dengan kondisi hukum dan bisnis yang ada. Jika diperlukan, DSAK akan membuat pengecualian penerapan IFRS atau sebaliknya menambahkan aturaan dalam standar.

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dalam menyusun laporan kuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement). Standar ini mengadopsi IFRS untuk Small Medium Enterprise (SME) dengan beberapa penyederhanaan. Standar ETAP lebih sederhana dan tidak banyak perubahan dari praktik akuntansi yang saat ini berjalan. Contoh penyederhanaan dalam standar ETAP adalah sebagai berikut:

a. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif. Pengaruh laba komprehensif disajikan     
        dalam laporan perubahan ekuitas atau komponen ekuitas dalam neraca

b. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud, dan properti investasi setelah tanggal 
        perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan 
        nilai revaluasi atau nilai wajar.

c. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan, beban pajak diakui sebesar
        jumlah pajak menurut ketentuan pajak.

Entitas yang menggunakan SAK ETAP dalam laporan auditnya menyebutkan laporan

akan memudahkan entitas yang tidak memiliki akuntaabilitas publik signifikan menyusun laporan keuangan karena SAK ETAP lebih mudah dan sederhana. Namun beberapa pihak berpendapat penggunaan istilah ETAP memberikan kesan bahwa entitas tidak memiliki akuntabilitas. Padahal semua entitas pasti memiliki akuntabilitas pada publik namun tingkat akuntabilitasnya yang berbeda. Standar ini efektif dapat digunakan untuk laporan keuangan tahun 2009. Entitas yang memenuhi kriteria menggunakan ETAP pada tahun 2011 harus memilih menggunakan SAK ETAP atau PSAK. Jika pada tahun

2011 tetap menggunakan PSAK maka pada tahun berikutnya harus konsisten menggunakan PSAK dan tidak boleh berubah menggunakan SAK ETAP.

Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah) adalah standar yang digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi syariah atau entitas berbasis syariah. Standar akuntansi syariah terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian laporan keuangan, dan standar khusus transaksi syariah seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah, dan istishna. Standar ini merupakaan standar yang dikembangkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Syariah (DSAK Syariah). Bank syariah menggunakan dua standar dalam menyusun laporan keuangan. Sebagai entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan, bank syariah menggunakan PSAK, sedangkan untuk transaksi syariahnya menggunakan PSAK syariah.

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah standar akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan instansi pemerintahan baik pusat maupun daerah. SAP berbasis akrual ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010. Peraturan Pemerintah ini sudah berlaku namun instansi pemerintah masih diperkenankan menggunakan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 SAP berbasis kas menuju akrual, sampai dengan tahun anggaran 2014. SAP berbasis kas menuju akrual, menggunakan basis kas untuk penyusunan laporan realisasi anggaran dan menggunakan basis akrual untuk penyusunan neraca. Dalam SAP berbasis akrual, laporan realisasi anggaran tetap menggunakan basis kas karena akan dibandingkan dengan anggaran yang disusun dengan menggunakan basis akrual.Unit usaha yang dimiliki pemerintah baik dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Layanan Umum (BLU) sebagai entitas milik pemerintah menyusun akuntansi sesuai dengan standar akuntansi keuangan umum yang berlaku. Laporan keuangan BLU digabungkan dengan laporan keuangan instansi terkait. Lapoaran keuangaan BUMN/BUMD tidak digabungkan dan tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan pemerintah. Pemerintah hanya mencatat investasi dalam BUMN/BUMD dalam laporan keuangannya.

Penerapan IFRS membawa dampak beragam perubahan, baik perubahan yang sebatas bersifat administratif maupun yang bersifat substantif. Standar IFRS menuntut dilakukannya perubahan di praktik-praktik akuntansi yang sudah ada, terkait dengan pengembangan staandar berbasis prinsip (principle-based) dan pengukuran berbasis nilai wajar (fair value). Standar sebelumnya dipertimbangkan lebih mendasarkan pada pengembangan berbasis aturan (rules-based) dan pengukuran berbasis biaya historis (historical cost). Tabel 1 menyajikan beberapa perbedaan antara produk IASB dan FASB.

Sejarah Perkembangan Akuntansi

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha. Pada abad ke-14, para pedagang dari Genoa mulai mengadakan pencatatan secara sederhana. Dengan terbitnya buku yang berjudul Summa de Arithmatica, Pro Portioni et Proportionalita, yang disusun oleh Luca Pacioli pada tahun 1494, pembukuan mulai dilakukan secara sistematis dengan menggunakan sistem berpasangan. Sistem pembukuan berpasangan ini berkembang di Eropa khususnya di Belanda yang lebih dikenal dengan sistem kontinental. Kemudianpadaabadke19, teori dan praktek pembukuan berpasangan dikembangkan di Amerika Serikat menjadi Akuntansi (Accounting). Sistem akuntansi yang berkembang di Amerika Serikat ini dikenal dengan Anglo-Saxon.

Di Indonesia, perkembangan akuntansi mulai tampak setelah undang-undang mengenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870 sehingga kaum pengusaha swasta Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Akuntansi yang dipakai saat itu adalah sistem kontinental sehingga kebutuhan dunia usaha terhadap akuntansi tumbuh. Pada saat Belanda meninggalkan Indonesia dan diganti oleh Jepang, tenaga akuntansi mengalami kekosongan. Atas pakar Mr. Slamet, didirikan kursus-kursus akuntansi yang merupakan cikal bakal tenaga akuntan di Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan dari Belanda, mulailah putra -puti Indonesia dikirim ke luar negeri (Amerika Serikat) untuk memperdalam ilmu akuntansi. Pada tahun 1952 dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang kemudian diikuti oleh perguruan tinggi negeri lain. Mulai tahun 1952 itulah akuntansi sistem kontinental bergeser ke sistem anglo-saxon. Untuk mengembangkan akuntansi, pada tahun 1957 berdiri organisasi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).

Namun, baru tahun 1967 saat dibukanya penanam modal asing, akuntansi di Indonesia berkembang pesat. Jasa besar IAI adalah penyusunan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1996 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan di Indonesia. Dan perkembangan terbaru bahwa IAI sebagai regulator dan pembuat standar akuntansi keuangan di Indonesia, telah menyelesaikan lebih dari 90 persen adaptasi International Financial Reporting Standard yang berlaku secara global diseluruh dunia.

Kegunaan Informasi Akuntansi


Dalam kehidupan sehari-hari tanpa terasa, sebetulnya kita telah menggunakan jasa bidang ini, ketika seorang ibu membuat catatan tentang barang-barang yang telah dibeli sehabis belanja dipasar, maka ibu tadi pada dasarnya telah menerapkan teknik akuntansi. Demikian juga halnya apabila seorang pemilik warung membuat catatan tentang orang-orang yang berhutang di warungnya. Untuk skala yang lebih besar, misalnya dalam sebuah perusahaan, penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu akan semakin luas. Mengapa mereka melakukan itu? Kebutuhan informasi dapat digunakan untuk menentukan tindakan yang harus diambil. Seorang ibu yang membuat catatan belanja, ingin mengetahui berapa uang yang telah ia keluarkan hari ini. Untuk apa? Untuk mengetahui barang-barang yang telah dibeli, sehingga ia dapat memperkirakan pengeluaran rutinnya atau mencocokkan uang yang telah ia keluarkan dengan sisa uang yang masih dimilikinya.

Definisi Akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas, dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi merupakan seni dalam mengukur, berkomunikasi, dan menginterpretasikan ativitas keuangan.

Reeve, Warren dan Duchac (2012) mendefinisikan akuntansi sebagai: an information system that provides reports to users about the economic activities and condition of a business. Dari pengertian ini, akuntansi dianggap sebagai bahasa dunia usaha (language of business) karena akuntansi merupakan alat yang digunakan dunia usaha untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak yang membutuhkannya.

American Accounting Association mendefinisikan akuntnasi sebagai: “proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.

Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

1. Kegiatan Akuntansi
    Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan                 pelaporan informasi ekonomi.
2. Kegunaan Akuntansi
    Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam 
    penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.


Dengan demikian akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) di dalam suatu perusahaan mengenai kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh perusahaan serta kondisi perusahaan tersebut. Akuntansi lebih luas dari pembukuan, karena pembukuan hanya merupakan sproses mencatat saja.

Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, analisis, dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi meliputi:

1. Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan 
        keputusan.

2. Pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan.

3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.

Kegiatan-kegiatan di atas perlu dirangkaikan dalam suatu sistem yang disebut sistem akuntansi.

Akuntansi menyediakan cara untuk mengumpulkan data ekonomis dan melaporkannya kepada bermacam-macam individu dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pemilik dan calon pemilik dari suatu perusahaan perlu mengetahui bagaimana keadaan keuangan perusahaan dan prospeknya di masa datang. Bagi pemilik informasi itu dapat digunakan untuk memutuskan akan tetap mempertahankan kepemilikannya di perusahaan itu, atau menjualnya dan kemudian menanamkan modalnya di perusahaan lain.

Pihak kreditur ingin mengetahui perkembangan perusahaan setelah pinjaman diberikan. Kreditur harus selalu menilai kemampuan perusahaan mengembalikan pinjaman untuk memutuskan apakah harus memberi tambahan pinjaman atau menarik pinjaman yang

telah diberikan. Bagi calon kreditur, informasi tentang perusahaan diperlukan untuk menilai risiko yang akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan untuk diberikan.

Badan-badan pemerintah sangat berkenan dengan kegiatan keuangan perusahaan untuk tujuan-tujuan pajak dan pengaturan-pengaturannya. Kantor pajak berkepentingan terhadap informasi akuntansi perusahaan untuk memeriksa kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan. Pegawai dan serikat pekerjanya sangat tertarik mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan yang memperkerjakannya.

Pemakai Informasi Akuntansi

Pihak yang sangat tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil akhir akuntansi adalah mereka yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yakni manajemen perusahaan. Jenis informasi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap manajemen berbeda sesuai dengan besarnya perusahaan. Semakin besar perusahaan, semakin sedikit kesempatan manajemen perusahaan untuk berhubungan langsung dengan kagiatan sehari-hari. Akan tetapi, walaupun demikian manajemen harus mendapatkan informasi yang tepat waktu mengenai bermacam-macam aspek yang terdapat dalam perusahaan itu.

Bidang-bidang Akuntansi


Seiring meningkatnya kompleksitas bisnis, timbulnya sistem perpajakan baru, bertambahanya peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah terhadap kegiatan perusahaan dan disertai dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat maka mengaruskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialisasi tertentu, antara lain meliputi:

a. Akuntansi keuangan (Financial Accounting)

b. Auditing (Auditing)

c. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

d. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

e. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

f. Sistem Informasi (Information System)

g. Penganggaran (Budgeting)

h. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)

Ragam Profesi Akuntansi

Secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi:

1. Akuntan Publik; Akuntan publik atau kadang disebut akuntan ekstern adalah akuntan 
        independen yang memberika jasa-jasanya atas pembayaran tertentu.

2. Akuntan Manajemen; Akuntan manajemen disebut juga akuntan intern adalah akuntan 
        yang bekerja pada suatu perusahaan atau organisasi.

3. Akuntan Pemerintah; Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada 
        perusahaan pemerintah.

4. Akuntan Pendidik; Akuntan Pendidik berprofesi sebagai pengajar.

Kesimpulan

Hal-hal pokok yang dibahas dalam materi ini, meliputi:

1. Terdapat perbedaan antara standar akuntansi IFRS dan standar sebelumnya.

2. Sejarah akuntansi yang dimulai dari Italia telah berkembang seiring dengan perubahan
        dunia usaha.

3. Akuntansi merupakan sistem informasi yang menyediakan laporan bagi pihak-pihak 
   yang membutuhkan informasi mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi suatu perusahaan.

4. Bidang-bidang akuntansi menyediakan peluang bagi beragam profesi akuntan.


Ok sahabat education sampai sinilah kali ini perjumpaan kita,  sampai berjumpa di materi berikutnya. 

Salam Education !!!





Labels: Ekonomi

Thanks for reading Ruang Lingkup Akuntansi Lengkap. Please share...!

2 Comment for "Ruang Lingkup Akuntansi Lengkap"

Back To Top