Ilmu Pengetahuan, Informasi Terkini, tips and triks

Sejarah Kerajaan Kutai

Hai sobat ceria Fathul Education, bertemu lagi sama saya dengan Fa Edu atau Fathul Education.
Beberapa minggu lalu saya disuruh mencari sejarah mengenai salah satu kerajaan yang ada di indonesia. Dan kebetulan sekali, saya teringat dengan salah satu kerajaan tertua di indonesia yaitu kerajaan kutai. pasti salah satudari kalian juga mengalami hal yang sama kan? oleh karenanya saya ingin membagikan ini kepada sahabat semua lengkap dan terjamin.

oke langsung saja kita ke TKP :)

Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai (Martadipura) merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur (dekat kota Tenggarong), tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut. Nama Kutai diberikan oleh para ahli karena tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini. Karena memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh akibat kurangnya sumber sejarah.
Keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk yupa / tiang batu berjumlah 7 buah. Yupa yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa sansekerta tersebut, dapat disimpulkan tentang keberadaan Kerajaan Kutai dalam berbagai aspek kebudayaan, antara lain politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yang disebut sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja pada generasi berikutnya menunjukkan telah masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam Kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah memeluk agama Hindu.

A. SISTEM POLITIK KERAJAAN KUTAI

Dalam kehidupan politik seperti yang dijelaskan dalam yupa bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga. Dalam yupa juga dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai Dewa Ansuman/Dewa Matahari dan dipandang sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga raja. Hal ini berarti Asmawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai pendiri keluarga atau dinasti dalam agama Hindu. Untuk itu para ahli berpendapat Kudungga masih nama Indonesia asli dan masih sebagai kepala suku, yang menurunkan raja-raja Kutai. Dalam kehidupan sosial terjalin hubungan yang harmonis/erat antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana, seperti yang dijelaskan dalam yupa, bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakeswara. Istilah Waprakeswaratempat suci untuk memuja Dewa Siwa di pulau Jawa disebut Baprakewara.

B.  RAJA-RAJA KERAJAAN KUTAI


     
Berdasarkan salah satu isi prasasti Yupa, kita dapat mengetahui nama-nama raja yang pernah memerintah di Kutai, yaitu Kundungga, Aswawarman dan Mulawarman. Prasasti tersebut adalah:


Srinatah sri-narendrasya, kundungasya mahatmanah, putro svavarmmo vikhyatah, vansakartta yathansuman, Tasya putra mahatmanah, tryas traya ivagnayah, tesn traynam prvrah, tapobala-damanvitah, sri mulavarmma rajendro,yastva bahusuvarunakam, tasya yjnasya yupo yam, dvijendarais samprakalpitah.

(Sang maharaja Kundungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang masyhur, sang Aswawarman yang seperti ansuman, sang Aswawarman mempunyai tiga putra yang seperti api yang suci. Yang paling terkemuka ialah sang Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa. Dia melaksanakan selamatan dengan emas yang banyak. Untuk itulah Tugu batu ini didirikan)
  

Berikut raja-raja yang pernah memerintah di kerajaan kutai.

   1.    Maharaja Kudungga
Adalah raja pertama yang berkuasa di kerajaan kutai. Nama Maharaja Kudungga oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh dengan nama budaya India.Dapat kita lihat, nama raja tersebut masih menggunakan nama lokal sehingga para ahli berpendapat bahwa pada masa pemerintahan Raja Kudungga pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya sebagai raja, sehingga penggantian raja dilakukan secara turun temurun.     

  2.    Maharaja Asmawarman
Prasasti yupa menceritakan bahwa Raja Aswawarman adalah raja yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya Upacara Asmawedha pada masanya. Upacara-upacara ini pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan Raja Samudragupta ketika ingin memperluas wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai ( ditentukan dengan tapak kaki kuda yang nampak pada tanah hingga tapak yang terakhir nampak disitulah batas kekuasaan Kerajaan Kutai ). Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit Kerajaan Kutai.

     3.    Maharaja Mulawarman
Raja Mulawarman merupakan anak dari Raja Aswawarman yang menjadi penerusnya. Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta bila dilihat dari cara penulisannya. Raja Mulawarman adalah raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Kutai mengalami masa kejayaannya. Rakyat-rakyatnya hidup tentram dan sejahtera hingga Raja Mulawarman mengadakan upacara kurban emas yang amat banyak.

  4.    Maharaja Irwansyah
  5.    Maharaja Sri Aswawarman
  6.    Maharaja Marawijaya Warman
  7.    Maharaja Gajayana Warman
  8.    Maharaja Tungga Warman
  9.    Maharaja Jayanaga Warman
  10.   Maharaja Nalasinga Warman
  11.   Maharaja Nala Parana Tungga
  12.   Maharaja Gadingga Warman Dewa
  13.   Maharaja Indra Warman Dewa
  14.   Maharaja Sangga Warman Dewa
  15.   Maharaja Singsingamangaraja XXI
  16.   Maharaja Candrawarman
  17.   Maharaja Prabu Nefi Suriagus
  18.   Maharaja Ahmad Ridho Darmawan
  19.   Maharaja Riski Subhana
  20.   Maharaja Sri Langka Dewa
  21.   Maharaja Guna Parana Dewa
  22.   Maharaja Wijaya Warman
  23.   Maharaja Indra Mulya
  24.   Maharaja Sri Aji Dewa
  25.   Maharaja Mulia Putera
  26.   Maharaja Nala Pandita
  27.   Maharaja Indra Paruta Dewa
  28.   Maharaja Dharma Setia      


C. Sistem Perekonomian
   
     Perekonomian kerajaan Kutai sangat bergantung dengan keberadaan Sungai Mahakam. Berdasarkan bukti yang ditemukan dapat diketahui bahwa perekonomian Kerajaan Kutai terletak di sector perdagangan, pertanian, dan peternakan. Kerjaan Kutai sangat terkenal dengan hasil hutannya seperti getah kayu meranti, dammar, gaharu, rotan, batu permata, dan bulu-bulu burung yang indah. Komoditas tersebut diperdagangkan ke luar melalui pelayaran di sepanjang Sungai Mahakam. Keberadaan 20.000 lembu yang digunakan oleh Raja Mulawarman untuk para brahmana yang tercantum dalam prasasti Yupa menunjukkan tentang adanya usaha peternakan yang dilakukan oleh masyarakat Kutai.

Kehidupan ekonomi di kerajaan Kutai tergambar dalam salah satu prasasti, yang isinya, seperti berikut ini.
     "(Tugu ini ditulis untuk (peringatan) dua (perkara) yang telah disedekahkan oleh sang Mulawarman yakni segunung minyak, dengan lampu dan malai bunga)"

Dari Isi Yupa di atas, kita dapat menemukan beberapa benda yang disedekahkan yaitu minyak, lampu, dan malai bunga. Sedekah dari raja kepada Brahmana pasti dalam jumlah yang besar. Untuk itu, diperlukan jumlah minyak, lampu dan malai bunga yang banyak. Benda-benda itu didapatkan dalam jumlah yang banyak jika ada upaya untuk memperbanyaknya.

Adanya minyak dan bunga malai, kita dapat menyimpulkan bahwa sudah ada usaha dalam bidang pertanian yang dilakukan oleh masyarakat Kutai. Sementara itu, lampu-lampu tersebut dihasilkan dari usaha dibidang kerajinan dan pertukangan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua bidang usaha tersebut sudah berkembang di lingkungan masyarakat Kutai.

Begitu pula pada prasasti yang lain, berisikan sebagai berikut.
"Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang seperti api. Bertempat didalam tanah yang sangat suci Waprakeswara, buat peringatan akan kebaikan didirikan Tugu ini)"

Kehidupan ekonomi yang dapat disimpulkan dari prasasti tersebut adalah keberadaan sapi yang dipersembahkan oleh Raja Mulawarman kepada Brahmana. Keberadaan sapi menunjukkan adanya usaha peternakan yang dilakukan oleh rakyat Kutai. Arca-arca yang ditemukan oleh para arkeolog menunjukkan bahwa arca tersebut bukan berasal dari Kalimantan, tetapi berasal dari India. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sudah ada hubungan antara Kutai dan India, terutama hubungan dagang.

 D.  Kehidupan Sosial

Berdasarkan terjemahan prasasti-prasasti bukti peninggalan Kerajaan Kutai, dapat diketahui bahwa masyarakat di Kerajaan Kutai tertata, tertib dan teratur. Diperkirakan masyarakat Kutai telah terbagi menjadi beberapa kasta.
Dari bukti prasasti yupa yang ditemukan, tulisan yang digunakan merupakan huruf Pallawa dengan menggunakan bahasa Sanskerta serta dengan pemberian hadiah sapi, disimpulkan bahwa dalam masyarakat Kutai terdapat golongan brahmana, yang sebagaimana memegang monopoli penyebaran dan upacara keagamaan.

Selain golongan brahmana, terdapat pula golongan ksatria. Golongan ini terdiri dari kerabat dekat raja dan raja itu sendiri. Dikatakan dalam satu sumber bahwa keluarga Kudungga (selain dia) pernah melakukan upacara Vratyastima, yaitu upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta ksatria. Terbukti dari arti nama nama raja yang memerintah Kerajaan Kutai (kecuali Kudungga ) yaitu adanya kata
warman di akhir nama raja yang berasal dari bahasa Sanskerta. Penambahan nama warman biasanya melalui upacara atau penobatan raja secara agama Hindu.
E. Agama dan Sistem Kepercayaan

Kerajaan Kutai mempercayai agama Hindu yaitu Hindu Syiwa. Tetapi di luar golongan brahmana dan ksatria, sebagian besar masyarakat Kutai masih menjalankan adat istiadat dan kepercayaan asli mereka. Jadi, walaupun Hindu telah menjadi agama resmi kerajaan, masih terdapat kebebasan bagi masyarakatnya untuk menjalankan kepercayaan asli leluhurnya.


F. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kutai

     1.      Prasasti Yupa


Prasasti Yupa merupakan salah satu bukti sejarah Kerajaan Kutai yang paling tua. Dari prasasti inilah diketahui tentang adanya Kerajaan Kutai di Kalimantan. Di dalam prasasti ini terdapat tulisan-tulisan yang menggunakan bahasa Sansekerta dan juga aksara/huruf Pallawa.
Isi dari Prasasti Yupa mengungkapkan sejarah dari Kerajaan Hindu yang berada di Muara Kaman, di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Secara garis besar prasasti tersebut menceritakan tentang kehidupan politik, sosial dan budaya Kerajaan Kutai.











   2.   Ketopong Sultan

Ketopong adalah mahkota yang biasa dipakai oleh Sultan Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas. Ketopong ini memiliki berat 1,98 kg dan saat ini masih tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Benda bersejarah yang satu ini ditemukan di Mura Kaman, Kutai Kartanegara pada tahun 1890. Sedangkan yang dipajang di Museum Mulawarman merupakan ketopong tiruan.

   3.  Kura-kura Emas

Bukti sejarah Kerajaan Kutai yang satu ini cukup unik, karena berwujud kura-kura emas. Benda bersejarah ini saat ini berada di Museum Mulawarman. Benda yang memiliki ukuran sebesar kepalan tangan ini ditemukan di daerah Long Lalang, daerah yang berada di hulu Sungai Mahakam.

Dari riwayat yang diketahui benda ini merupakan persembahan dari seorang pangeran dari Kerajaan China untuk Putri Raja Kutai, Aji Bidara Putih. Kura-kura emas ini merupakan bukti dari pangeran tersebut untuk mempersunting sang putri.

    4.   Singgasana Sultan


Singgasana Sultan adalah salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang masih terjaga sampai saat ini. Benda ini diletakan di Museum Mulawarman.

Pada zaman dahulu Singgasana ini digunakan oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman serta raja-raja Kutai sebelumnya. Singgasana Sultan ini dilengkapi dengan payung serta umbul-umbul serta peraduan pengantin Kutai Keraton.



oke sobat udah dulu ya, semga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. jika ada kesalahan atu kekurangan mohon isi di kolom komentar ya supaya nanti saya bisa memperbaikinya. 
Jangan lupa untuk share artike ini ke teman-teman kalian supaya mereka tau dmana mencari materi-materi mengenai tugas sekolah atau ingin menambah wawasan. Dan jangan lupa untuk follow instagram saya dengan @fathul_yusri11 dan juga halam facebook kami.
 oke sampai jumpa di artikel berikutnya sobat ceria FA DE atau Fathul Eduation :)




Labels: sejarah indonesia

Thanks for reading Sejarah Kerajaan Kutai. Please share...!

0 Comment for "Sejarah Kerajaan Kutai"

Back To Top